Berdasar catatan Sustainable Coastal Livelihoods and Management (Susclam), organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pelestarian alam wilayah Teluk Tomini, tutupan terumbu karang di bawah 50 persen pada tahun 2004. Diperkirakan tutupan terumbu karang di wilayah perairan Kabupaten Pohuwato tersebut semakin menurun pada tahun ini. Pasalnya, pengeboman ikan di wilayah tersebut masih marak terjadi.
"Maraknya pengeboman ikan ini akibat faktor ekonomi masyarakat nelayan. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku pengeboman ikan masih rendah," kata koordinator Susclam, Rahman Dako, Senin (7/3/2011) di Gorontalo.
Rahman menambahkan, kondisi tutupan terumbu karang di bawah 50 persen dikategorikan rusak. Kondisi lebih parah juga terjadi di perairan selatan Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Ada beberapa lokasi di perairan di sana yang tutupan terumbu karangnya kurang dari 30 persen atau rusak berat.
Anggota Komisi C DPRD Pohuwato, Ibrahim Hamzah mengatakan, pengeboman ikan sudah meresahkan nelayan lokal di Pohuwato. Selain membunuh benih ikan, pengeboman juga berdampak pada hancurnya terumbu karang di wilayah perairan tersebut. Padahal, terumbu karang menjadi sarang ikan berbagai jenis.
"Kami meminta agar polisi perairan meningkatkan operasi di wilayah kami. Sebab, pengeboman ikan sudah sangat meresahkan. Selain merusak benih, terumbu karang juga turut hancur," kata Ibrahim.
0 komentar:
Posting Komentar