PROFIL BIROE

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Memiliki attitude negatif akan selalu membuat kita berpikir, "I can't do it" Sedangkan dengan attitude positif cenderung membuat kita berpikir, “I'm sure, I can do it” ...

KOMUNITAS BIROE

TRANSLATE BIROE

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

FEEDJIT BIROE

VALUATION BIROE

BUKU TAMU BIROE

Salam kenal, jangan lupa tinggalkan pesan dan kesan ya!

WAKTU BIROE

REPUBLIK BIROE

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources

GUIDE BIROE

Bloggers' Rights at EFF

STATISTIK TAYANGAN BIROE

TRANPLANTASI KARANG DAN TUJUANNYA



1.Transplantasi karang untuk tujuan pemulihan terumbu karang yang telah rusak.

Disini, transplantasi karang dilakukan dengan memindahkan potongan karang hidup dari terumbu karang yang kondisinya masih baik ke lokasi terumbu karang telah rusak dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

  1. Pertama-tama, kita harus mencari lokasi pengambilan bibit di sekitar terumbu karang yang telah rusak, yang kondisi terumbu karangnya masih baik, misalnya persen tutupan karang hidup lebih dari 40%, dan mempunyai kondisi lingkungan( kedalaman dan keadaan arus ) sama dengan lokasi terumbu karang yang telah rusak tadi, dan jaraknya paling jauh dari lokasi transplantasi tidak melebihi satu jam pelayaran. Maka untuk transplantasi karang, pelaksana harus sudahmempunyai lokasi tempat pengambilan bibit, disertai dengan data persen cover karang hidup dan keragaman jenis karang sebelum pengambilan bibit.

  2. Pengambilan bibit dilakukan dengan memotong cabang karang induk di tempat,dan tidak melakukan pemotongan koloni karang induk yang letaknya saling berdekatan untuk menghindari kerusakan ekosistem secara menyolok.

  3. Lokasi pengambilan bibit tidak boleh jauh dari lokasi penanaman untuk menjaga agar transportasi bibit lewat udara tidak lebih dari satu jam.

2. Untuk tujuan pemanfaatan terumbu karang secara lestari / perdagangan karang hias.

Transplantasi untuk tujuan perdagangan karang hias, dilakukan dengan memindahkan potongan jenis-jenis karang hias yang diperdagangkan ke substrat buatan yang diletakkan di sekitar habitat terumbu karang alami, yang nantinya akan menjadi induk karang hias yang akan diperdagangkan, dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

  1. Transplantasi karang untuk tujuan perdagangan karang hias hanya boleh dilakukan olehÿpengusaha karang hias yang sudah mempunyai izin sebagai eksportir karang hias.

  2. Jenis-jenis karang hias yang dibiakkan adalah jenis-jenis karang hias yang diperdagangkan untuk pembuatan aquarium, dan tidak diperdagangkan sebagai karang mati.

  3. Jumlah bibit karang hias yang akan ditanam sebagai induk karang hias merupakan bagian dari kuota karang hias yang telah memperoleh persetujuan dari MA

  4. Sebelum pembiakan dilakukan, pengusaha harus melaporkan kepada MA tentang waktu kapan penanaman bibit karang hias itu dimulai, lokasi pembiakan, jumlah danjenis karang hias yang akan ditanam.

3. Transplantasi untuk tujuan perluasan terumbu karang
Perluasan terumbu karang dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk membuat habitat terumbu karang baru, atau merubah habiat lain diluar habitat terumbu karang menjadi habitat terumbu karang. Di kawasan ekosistem terumbu karang sendiri, tidak semua dasar lautnya merupakan habitat terumbu karang. Bagian-bagian dasar laut yang bukan habitat terumbu karang itu, mungkin karena di tempat itu ombaknya terlalu besar, karena banyaknya endapan, karena arus yang terlalu kencang, karena kedalamannya yang melebihi batas kedalaman karang hidup, atau karena banyaknya kegiatan manusi..Maka trasplantasi karang untuk tujuan perluasan terumbu karang di ekosistem terumbu karang, perlu memperhatikan factor-faktor penyebab tidak adanya kehidupan karang di tempat tersebu, kemudian merencanakan suatu model substrat buatan yang dapat meniadakan pengaruh factor penyebab tersebut. Perluasan terumbu karang dapat dilakukan di rataan terumbu ( reef flat) yang pada waktu air surut rendah masih tergenang air setinggi 0.5 meter, di tempat-tempat yang berdekatan dengan desa pesisir untuk meningkatkan kepedulian akan status terumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi sumberdaya terumbu karang; dan di sekitar fasilitas wisata untuk meningkatkan daya tarik objek pariwisata. Sedangkan persyaratan teknik pengambilan bibit dan tempat pengambilan bibit sama dengan persyaratan pada bitir satu di atas.


4.Transplantasi karang untuk tujuan pariwisata.
Transplantasi karang untuk tujuan wisata, dibedakan dari transplantasi karang untuk tujuan perluasan terumbu karang, karena kawasan wisata tidak selalu merupakan kawasan ekosistem terumbu karang, tetapi biasanya mempunyai laut yang tenang dengan perairan jernih dan tidak membahayakan bagi wisatawan yang ingin mandi di laut. Tidak adanya terumbu karang di kawasan ini mungkin disebabkan oleh karena tidak adanya substrat dasar yang keras tempat menempel larva karang. Tujuan transplantasi karang disini adalah untuk membuat habitat terumbu karang yang kaya keaneka ragaman hayatinya. Atau membuat panorama yang indah didasar laut seperti halnya di ekosistem terumbu karang Untuk itu bibit karang yang akan dipindahkan di situ harus terdiri dari jenis-jenis karang yang beraneka ragam bentuk dan warnanya. Demikian pula substrat dasar buatan yang akan pakai harus menggambarkan bentuk dasar yang menarik dan tahan terhadap arus dan air laut. ( dibuat sepermanen mungkin).. Pemrakarsa transplantasi karang harus membuat peta lokasi trasplantasi karang menurut kelompok / jenis karang yang ditransplantasikan, beserta kedalamannya. ( Peta ini untuk menjelaskan karang jenis apa, dimana). Peta ini penting baik untuk wisatanya maupun untuk pemantauannya. Persyaratan tempat pengambilan bibit dan teknik pengambilan bibit sama dengan butir 1 diatas.


5.Transplantasi karang untuk tujuan meningkatkan kepedulian akan statusterumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan kesiapan untuk melindungi sumber daya terumbu karang.
Disini,transplantasi karang harus dilakukan oleh masyarakat nelayan yang sudah menyadari dampak negatif yang dideritanya akibat rusaknya terumbu karang di sekitarnya. Untuk dapat melaksanakan transplantasi sebaik -baiknya, mereka harus memperoleh latihan tentang teknik transplantasi karang secara lengkap, dengan pen- jelasan mengapa teknik tersebut harus dilakukan. ( termasuk cara penentuan lokasi pembibitan, cara pengambilan bibit dari induknya, cara pengangkutan bibit, cara penempelan bibit pada substratnya dan selanjutnya cara pemeliharaannya ). Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan status terumbu karang, secara bertahap transplantasi karang perlu terus dilakukan sampai semua terumbu karang yang telah rusak itu pulih kembali.Dengan menjaga keutuhan hasil transplantasi karang itu, masyarakat nelayan akan dapat merasakan hasilnya. Karena dengan pulihnya kondisi terumbu karang, hewan laut termasuk ikannya juga akan bertambah banyak. Dengan melaksanakan semua kegiatan seperti tersebut diatas dan mendapatkan hasil yang diperolehnya dari kegiatan tersebut, akan meningkatkan kepedulian nelayan untuk melindungi sumber daya terumbu karangnya.

6.Transplantasi karang untuk tujuan pengelolaan perikanan.

Untuk meningkatkan produksi perikanan, transplantasi karang dapat dilakukan di lokasi yang miskin ikan, dengan harapan adanya transplantasi karang tersebut dapat mendatangkan banyak ikan, dapat merubah habitat yang bukan habitat terumbu karang menjadi habitat terumbu karang. Untuk itu diperlukan substrat dasar yang tahan lama, tidak tererosi air laut, dan dapat ditempeli larva karang. Konstruksi substrat dasar tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tersedia rongga-rongga yang dapat digunakan untuk berlindung ikan-ikan besar. Dengan konstruksi substrat dasar sperti itu, pertumbuhan karang hasil transplantasi akan menjadi lebih cepat karena hasil perkembang biakan karang secara generatif dapat langsung menempel pada substrat dasar tadi, diikuti penempelan biota laut lainnya. Transplantasi karang seperti ini dapat menjadi atraksi untuk wisatawan atau untuk daerah perikanan baru bagi masyarakat nelayan. Persyaratan tempat pengambilan bibit dan teknik pengambilan bibit tetap sama seperti pada butir1.


7.Terumbu karang buatan.
Istilah terumbu karang buatan yang sekarang ini berkembang di Indonesia , adalah murni "Fish Aggregation Device" (FAD), yaitu suatu cara yang digunakan untuk merubah suatu perairan yang sepi ikan menjadi perairan yang banyak ikan. Disini tidak dipersoalkan apakah konstruksi yang dibuat itu dapat ditumbuhi karang atau tidak. Yang penting dengan konstruksi yang diletakkan di dasar laut dapat menyebabkan berkumpulnya ikan di sekitar konstruksi tersebut. Terumbu karang buatan untuk meningkatkan produksi perikanan, banyak terbuat dari ban mobil bekas yang disusun demikian rupa sehingga dapat menjadi pelindung ikan-ikan yang biasa berlalu lalang di perairan tersebut. Terumbu karang buatan seperti itu, sudah jelas tidak untuk menumbuhkan karang, karena larva karang rupanya tidak dapat menempel pada ban mobil. Terumbu karang buatan seperti ini seharunya tidak diletakkan di kawasan terumbu karang; pertama karena di kawasan terumbu karang biasanya sudah kaya akan ikan, kedua karena dikhawatirkan bahan konstruksi terumbu karang buatan itu dapat mencemari ekosistem terumbu karang. Dimasukkannya terumbu karang buatan didalam pengelolaan ekosistem terumbu karang, adalah sebagai salah satu upaya meniadakan/ mengurangi penangkapan ikan di terumbu karang. Maka terumbu karang buatan dibangun di sekitar terumbu karang, sehingga nelayan tidak lagi menangkap ikan di terumbu karang, tetapi berpindah di terumbu karang buatan. Terumbu karang buatan itu dapat diletakkan di tengah-tengah jarak antara tempat tinggal nelayan dan terumbu karang, pada kedalaman tidak lebih dari 15 meter supaya mudah dipantau, sekaligus dapat berfungsi sebagai penghalang kapal pukat harimau yang sering menimbulkan konflik dengan nelayan tradisional.


8.Transplantasi karang untuk tujuan penelitian.
Transplantasi untuk tujuan penelitian, biasanya dilakukan oleh peneliti terumbu karang atau oleh mahasiswa dibawah bimbingan seorang peneliti senior yang sudah mempunyai pemahaman secara mendalam mengenai bagaimana melaksanakan transplantasi tanpa merusak lingkungan ekosistem terumbu karang, apapun tujuannya. Dibedakan dari persyaratan yang harus dilakukan oleh pelaksana keenam transplantasi diatas, transplantasi untuk tujuan penenitian ini diberbolehkan mengambil bibit di sekitar lokasi penelitian,, dengan teknik pemotongan cabang di tempat, tanpa memindahkan induknya. Karena transplantasi untuk tujuan penelitian biasanya tidak memerlukan banyak specimen, dan dengan biaya dan waktu sangat terbatas.


Kriteria penilaian keberhasilan transplantasi karang.


Secara umum transplantasi karang dapat dikatakan berhasil apabila transplantasi tersebut dapat mencapai tujuannya, dan tidak merusak habitat terumbu karang dan ekosistemnya. Maka criteria penilaian keberhasilan adalah sebagai berikut:

1.Prosedur transplantasi harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak MA.

2.Tidak merusak kondisi terumbu karang tempat pengambilan bibit (dapat dipantau),
3.Dapat mencapai tujuannya

4.Dapat dilaksanakan oleh masyarakat nelayan.

EKOWISATA - TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU



Kegiatan wisata yang ditawarkan di Taman Nasional Kepulauan Seribu kepada pengunjung tidak hanya sekedar wisata untuk menikmati keindahan obyek-obyek kekayaan alam bahari, tapi merupakan kegiatan wisata yang memasukkan unsur konservasi terhadap obyek-obyek alam bahari itu sendiri, yang lebih dikenal dengan Ekowisata.

Prinsip-prinsip dalam Ekowisata terdiri dari:

Perjalanan Ke tempat alami
Pendidikan konservasi
Dukungan terhadap konservasi
Berdampak rendah
Keterlibatan masyarakat lokal



Kegiatan ekowisata bahari di Taman Nasional Kepulauan Seribu berorientasi agar pengunjung dapat memenuhi 3 sasaran upaya ekowisata, yaitu:

1. Sasaran Pembelajaran mengenai tujuan konservasi, jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, zonasi taman nasional, teknik konservasi.

2. Sasaran Emosional, misalnya munculnya rasa bangga dalam diri pengunjung setelah berpartispiasi dalam kegiatan konservasi, rasa marah terhadap kejadian perburuan satwa dilindungi dan penangkapan ikan dengan cara pengeboman,

3. Sasaran Perilaku, yaitu pengunjung bisa memanfaatkan informasi tentang upaya konservasi yang telah diperoleh dalam bentuk tindakan, diantaranya terlibat aktif dalam kegiatan perlindungan dan penyelamatan.


Ekowisata bahari Taman Nasional Kepulauan adalah salah satu kegiatan pengelolaan yang diupayakan oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kegiatan - kegiatan yang ada dalam paket ekowisata bahari Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan kegiatan pengenalan ekosistem laut dan pesisir yang dikemas dalam berbagai bentuk dan kegiatan yang dilakukan di perairan yang dangkal dan pulau-pulau kecil sebagai keunikan Kepulauan Seribu.

Sumber : TNL. Kepulauan Seribu

PULAU BIDADARI - BIDADARI ISLAND IS THE ANGEL


Pulau Bidadari merupakan salah satu resor di Kabupaten Kepulauan Seribu atau Kepualuan Seribu, Jakarta. Before it known as Bidadari Island, it has two names, which was, Sakit island and Purmerend island. Sebelum dikenal sebagai Pulau Bidadari, memiliki dua nama, yang, Sakit dan pulau pulau Purmerend. Bidadari in Bahasa Indonesia means Angel or fairy. Bidadari dalam bahasa Indonesia berarti Angel atau peri.
In the 17th century, this island was an island of Onrust supporting activities because it is situated not far from it. Pada abad ke 17, pulau ini adalah pulau Onrust mendukung kegiatan karena letaknya tidak jauh dari itu. Since becoming supporter, it was built on the island some supporting facilities. Sejak menjadi pendukung, itu dibangun di pulau ini beberapa fasilitas pendukung. For instance, in 1679, the VOC was build a hospital for leprosy which is the transfer from Angke. Sebagai contoh, pada tahun 1679, VOC membangun sebuah rumah sakit lepra yang merupakan transfer dari Angke. Therefore, this island had called Sick Island or Pulau Sakit. Oleh karena itu, pulau ini telah disebut Sick Island atau Pulau Sakit.

At the same time, the Dutch founded forts supervisors. Pada saat yang sama, Belanda mendirikan benteng pengawas. This fort was built to conduct oversight of defense from enemy attacks. Benteng ini dibangun untuk melakukan pengawasan pertahanan dari serangan musuh. Before the island was occupied by Dutch, the Ambon and Dutch people have lived on this island.

Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, Ambon dan orang-orang Belanda tinggal di pulau ini.

Around the year 1800, the British fleet attacked the island and destroyed the buildings on the island. Sekitar tahun 1800, armada Inggris menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di pulau itu. Around the year 1803 the Dutch was return and occupied this island and rebuild the building again. Sekitar tahun 1803 Belanda kembali dan menduduki pulau ini dan membangun kembali gedung lagi. However, the British again attacked in 1806, Onrust Island and Bidadari Island and other islands was falling apart. Namun, Inggris kembali menyerang tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari dan pulau-pulau lainnya berantakan. Year 1827 the island was re-built by the Dutch people involving workers Tionghoa and prisoners. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh orang Belanda yang melibatkan pekerja Tionghoa dan tahanan. The building was a dormitory built for pilgrims who serves until 1933. Bangunan ini dibangun asrama bagi para peziarah yang melayani sampai 1933.

This island, before becoming a resort it was vacant and uninhabited until the year of 1970. Pulau ini, sebelum menjadi resor itu kosong dan tidak berpenghuni sampai dengan tahun 1970. Even more it never been visited. Bahkan lebih itu tidak pernah dikunjungi. In the early 1970s, PT Seabreez manage this island to be used as a tourist resort. Pada awal 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk digunakan sebagai resor wisata.

Since the year 1970 this, to attract visitors, the island was renamed Bidadari Island. Sejak tahun 1970 ini, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. The reasons for taking its name to Bidadari Angel Island was inspired from the name of the other islands in Pulau Seribu like Pulau Putri or Princess Island and Pulau Nirwana or Nirwana Island. Alasan pengambilan nama menjadi Pulau Bidadari Bidadari diilhami dari nama pulau lainnya di Pulau Seribu seperti Pulau Putri atau Pulau Putri dan Pulau Nirwana atau Nirwana Island.

For several years of conduction Pulau Bidadari Resort has become one of the marine tourism destinations in Kepulauan Seribu which the people are very interested to visit and as a national tourism asset, especially for those who are living in around Jakarta and West Java. Selama beberapa tahun konduksi Pulau Bidadari Resort telah menjadi salah satu tujuan wisata bahari di Kepulauan Seribu dimana orang sangat tertarik untuk mengunjungi dan sebagai aset pariwisata nasional, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar Jakarta dan Jawa Barat.

Lokasi dekat dengan pantai Marina Ancol dengan jarak kurang dari 15 km. it take 20 minutes by speed boat, arriving at safety, silent and lonely place which is ideal for forgetting the crowded of tha capital city Jakarta or other city around. dibutuhkan 20 menit dengan speed boat, tiba di keselamatan, tempat diam dan kesepian yang ideal untuk melupakan padat modal tha kota Jakarta atau kota lain di sekitar.
The natural environment which keeps the ecosystem. Lingkungan alam yang menjaga ekosistem. combination between natural forest and sea, offers a special marine natural atmosphere. kombinasi antara hutan alam dan laut, menawarkan suasana alam khusus laut. Any kind of recreation activities have been provided for a whole day. Setiap jenis kegiatan rekreasi telah disediakan selama sehari penuh.

Bidadari Island is the Angel itself Pulau Bidadari Malaikat itu sendiri.

Sumber : Indonesia Tourism

LOMBA BLOG CINTA TERUMBU KARANG

LATAR BELAKANG

Dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP melalui komponen penyadaran masyarakat terus berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas dalam membangun paradigma baru tentang upaya pelestarian ekosistem terumbu karang.

Di tahun 2010 bersamaan dengan rangkaian Kontes Inovator Muda (KIM) V, COREMAP bersama Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Terumbu Karang (FORKOM MATABUKA) menyelenggarakan LOMBA BLOG CINTA TERUMBU KARANG 2010.

TEMA

"SELAMATKAN TERUMBU KARANG SEKARANG, WAKTUNYA BLOGGER MUDA INDONESIA BERKIPRAH "

KETENTUAN LOMBA
  1. Kompetisi Blog berlangsung hingga 28 Oktober 2010, pukul 23.59 WIB.
  2. Pendaftaran ditutup pada 25 Oktober 2010. (keterangan lebih lanjut baca REGISTRASI)
  3. Peserta hanya boleh mendaftarkan satu (1) blog saja
  4. Peserta setingkat SMA dan Mahasiswa
  5. Pemutakhiran (updating) dilakukan dengan pemajangan (posting) artikel.
  6. Penggubah blog dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan diskusi tentang tema "SELAMATKAN TERUMBU KARANG SEKARANG, WAKTUNYA BLOGGER MUDA INDONESIA BERKIPRAH" – kepedulian terhadap terumbu karang. Interaksi dan diskusi, selain pemutakhiran artikel, dapat dianggap sebagai pemutakhiran.
  7. Peserta bebas berkreasi untuk mengembangkan tema lomba sejauh tidak dimaksudkan untuk menyerang pribadi, mengeksploitasi pornografi, atau memicu konflik SARA.
  8. Foto atau bentuk grafis lain dapat digunakan untuk menunjang isi ataupun tampilan blog sejauh tidak bersifat mempromosikan produk atau jasa secara komersial. Penggunaan foto atau gambar tidak boleh melanggar hak cipta (copy rights).
  9. Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan tema atau mengarah ke pornografi atau konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
  10. Materi yang diikutsertakan pada kompetisi blog ini (artikel ataupun foto/gambar) tetap menjadi hak milik peserta. Materi terpilih akan menjadi salah satu artikel yang akan mengisi laman http://cintaterumbukarang.blogspot.com/
  11. Keputusan tentang pemenang adalah hak prerogratif panitia LOMBA BLOG CINTA TERUMBU KARANG 2010 dan tidak dapat diganggu-gugat.
  12. Seluruh isi blog ini merupakan representasi dari pandangan dan opini personal peserta lomba blog , tetapi BUKAN merupakan representasi kebijakan LIPI ataupun COREMAP secara kelembagaan ! Seluruh isi merupakan tanggung-jawab individu pemilik blog, dan LIPI dan COREMAP tidak bertanggung-jawab atas isi maupun aneka akibat baik langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkannya.

PERSYARATAN LOMBA

  1. Isi blog (posting) hendaknya disesuaikan dengan tema "SELAMATKAN TERUMBU KARANG SEKARANG, WAKTUNYA BLOGGER MUDA INDONESIA BERKIPRAH". Yang dapat dikembangkan, mendorong, mengajak, menginspirasi masyarakat terlibat dan berperan lebih aktif terhadap kecintaan dan penyelamatan terumbu karang dan lingkungan laut sekitarnya.
  2. Isi blog (posting) terutama memuat gagasan yang dapat berupa pengembangan tanggapan pembaca.
  3. Setelah melewati proses registrasi, peserta harus memutakhirkan (meng-up date) blognya secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun diskusi/interaksi dengan pembaca.
  4. Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.
  5. Memasang badge LOMBA BLOG CINTA TERUMBU KARANG 2010 di bawah ini secara permanen pada blog yang didaftarkan. badge dapat dipasang di header, di sidebar, atau di footer; juga dapat sebagai bagian dari posting. badge juga seharusnya ditampilkan di setiap halaman posting dan page yang relevan.
  6. Selain itu diharapkan untuk memasang badge Blog Cinta terumbu Karang.
  7. Peserta juga wajib mencantumkan tag dengan kata-kata berikut ini disetiap posting yang dilakukan: TERUMBU KARANG, CINTA TERUMBU KARANG, COREMAP, FORKOM MATABUKA, LAUT, PESISIR, (minimal memilih salah satu kata)
PENILAIAN DAN PROSES SELEKSI

Unsur Penilaian
Kesesuaian isi dengan tema kompetisi.
Kreativitas dan eksplorasi ide dalam tulisan dan juga tampilan blog
Keakuratan dan kelengkapan data yang disajikan serta analisis terhadap data tersebut.
Cara penyajian tulisan dan gaya bahasa yang digunakan
Posting yang diikutkan harus dipublikasikan pada saat kompetisi sedang berangsung, bukan posting yang sudah dibuat sebelumnya
Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.


Proses Seleksi
Tahap I yang merupakan penilaian terhadap posting yang telah didaftarkan untuk selanjutnya dipilih sebanyak 50 Terbaik. 50 Terbaik ini akan dipanggil dan diikutsertakan dalam rangkaian Kontes Inovator Muda (KIM V) Terumbu Karang yaitu Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Terumbu Karang (FORKOM MATA BUKA) tanggal 05 November 2010 di Jakarta.
Tahap II dari seleksi ini adalah SESI FINAL, dimana para Finalis Blog akan diminta untuk ngeblog (posting dll) di tempat pemanggilan di Jakarta yang dibahas oleh para pakar ekosistem terumbu karang dan wakil dari masing-masing peserta “KONTES INOVATOR MUDA INDONESIA”. Berdasarkan Sesi Final inilah kemudian akan ditentukan Pemenang Lomba Blog 2010


HADIAH
PEMENANG 1 : Rp 2.000.000,- PEMENANG 2 : Rp 1.500.000,- PEMENANG 3 : Rp 1.000.000,- PEMENANG 4 : Cendera Mata Spesial FINALIS : Cendera Mata COREMAP LIPI

JURI SELEKSI


  • Irayani Queencyputri (Penulis, Blogger)
  • Prakoso Bhairawa Putera (Peneliti, Penulis, Perwakilan Komunitas Blogger Matabuka)
  • Pakar Kelautan dan Perikanan

Pengumuman Pemenang Lomba Blog 2010

Pengumumam 50 terbaik pada tanggal 30 Oktober 2010. Pemenang lomba blog akan diumumkan dalam acara puncak KONTES INOVATOR MUDA (KIM V) TERUMBU KARANG. Pengumuman ini akan ditampilkan pula di laman Komunitas Blogger Masyarakat Pecinta Terumbu Karang.

(Sumber : Komunitas Blogger Masyarakat Pecinta Terumbu Karang)

KEPULAUAN MENTAWAI




Kepulauan Mentawai terkenal dengan keindahan pantainya. Ombaknya yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan selancar (surfing). Selancar merupakan ikon kepulauan Mentawai yang telah dikenal di seluruh dunia. Beberapa kali telah digelar kompetisi surfing internasional di sini. Tidak kurang dari 400 "Spot Surfing" (titik selancar) yang dapat dijadikan lokasi berselancar. Aktivitas selancar bisa dilakukan di beberapa pantai yang terdapat di kepulauan Mentawai. Adapun pantai-pantai tersebut adalah: Pantai Nyangnyang, Pantai Karang Bajat, Pantai Karoniki, dan Pantai Pananggelat Mainuk yang semuanya terletak di Kecamatan Siberut Selatan. Selain di Kecamatan Siberut Selatan, di Kecamatan Sipora juga terdapat beberapa pantai seperti Pantai Katiet Bosua dan Pantai Selatan. Sedangkan di Kecamatan Pagai Utara terdapat Pantai Barat. Laut Mentawai, mulai dari ombak hingga dasar lautnya memiliki kekayaan dan potensi yang fantastis. Gulungan ombak besar yang beberapa diantaranya masuk dalam kategori extreme, menjadikan Mentawai sebagai salah satu objek wisata selancar yang digemari di dunia. Olah raga selancar biasanya dilakukan pada bulan April sampai bulan Oktober. Mengingat, pada bulan-bulan tersebut ombak di kepulauan Mentawai mencapai titik puncaknya dan para peselancar bisa manfaatkannya untuk kegiatan berselancar. Sedangkan pada bulan November sampai bulan Maret, ombak di kepulauan Mentawai tidak begitu tinggi, sehingga tidak cukup menantang untuk digunakan kegiatan berselancar. Kegiatan berselancar ini berlokasi di 3 kecamatan, diantaranya adalah Kecamatan Siberut Selatan, Kecamatan Sipora dan Kecamatan Pagai Utara yang masuk dalam Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia. Lokasi objek wisata selancar ini dapat dijangkau dengan kapal motor dan pesawat perintis. Jika menggunakan kapal, perjalan ditempuh selama 14 jam dengan rute Padang- Sipora-Muara Siberut dengan biaya kira-kira antara Rp. 200.000-Rp. 300.000,- per orang (Februari 2008) Untuk memasuki Kepulauan Mentawai para wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu atau menggunakan jasa operator tour. Untuk penginapan, di Kepulauan Mentawai tersedia penginapan di sepanjang pinggir pantai.

(Sumber : Wisata Indonesia Surga Dunia)

PANTAI INDAH WIDARAPAYUNG




Pantai Indah Widarapayung Merupakan objek wisata pantai dengan luas seluruh areal pantai mencapai 500 hektar terletak di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun atau terletak ± 35 km arah timur dari Kota Cilacap. Kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga menjadikan pantai ini sejuk. Sedangkan luas kawasan yang ditetapkan sebagai Obyek Wisata Pantai Indah Widarapayung adalah sekitar 30 Ha (1000 m x 300 m)

Untuk menuju Pantai Indah Widarapayung sangatlah mudah bisa menggunakan angkutan umum bus jurusan Cilacap – Gombong atau kendaraan pribadi karena letaknya di Jalan Lintas Selatan – Selatan. Fasilitas yang ada di Pantai Indah Widarapayung: jalan yang beraspal, Shelter (tempat berteduh), Gardu Pandang, Kolam Renang, Tempat Parkir, Warung Makan, dan Kesenian Daerah. Pada bulan syura dilakukan Upacara Ritual Adat Tradisional Sedekah Bumi untuk larungan sesaji ke laut dengan diiringi kesenian daerah dan Pakaian Adat. Upacara Sedekah Bumi adalah merupakan salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Desa Widarapayung agar diberi keberkahan, keselamatan dalam sehari – harinya oleh Gusti kang Maha Agung.
Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah, upacara adat dan kesenian daerah, gelombang laut yang relatif teratur dan cocok untuk Selancar air.

Dari arah timur : melewati perbatasan Kebumen (Pantai Ayah) – Cilacap (Pantai Jetis) dengan menyeberangi Jembatan Kali Bodo – ke arah barat – menuju lokasi di sebelah kiri jalan.

Dari arah barat : dari Kota Cilacap – Adipala – ke arah timur menuju Kec. Binangun – mencapai lokasi di sebelah kanan jalan.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cilacap Telp. 0282-534481

(Sumber : Wisata Indonesia Surga Dunia)

TAMAN NASIONAL KEPULAUAN TOGEAN




Taman Nasional Kepulauan Togean adalah sebuah sebuah taman nasional di Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-Una.

Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan.

Dibentuk oleh aktivitas volkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau, dan lain-lain.

Untuk menuju ke kepulauan Togean dapat ditempuh dengan cara:

  1. Dari Palu ke Ampana via Poso (375 kilometer) dengan bis atau mencarter mobil, kemudian dengan perahu dari Ampana ke Wakai dan Malenge dengan jadwal rutin setiap hari, berangkat jam 10.00 - 11.00 pagi.
  2. Dari Gorontalo, naik mobil ke Marisa, selanjutnya naik perahu ke Dolong atau Wakai.

Laut - ASAL MULA



Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.

Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.

Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini.

Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.

(Sumber : Wikipedia Indonesia)

Laut - SEJARAH


Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

(sumber : Wikipedia Indonesia)

INDONESIA TRAVEL FUN BIROE

WELCOME BIROE

Welcome Myspace Comments

FORUM DISKUSI CINTA LAUT

FORUM DISKUSI CINTA LAUT
Forkom Matabuka 2011

LOMBA BLOG - BLOGGER MUDA BIROE

Forkom Matabuka 2010

GEO BIROE

ENTRI POPULER BIROE

FOLLOWERS BIROE

SEA BIROE

Animated Pictures Myspace Comments